Jenis
Petikan
Terdapat beberapa jenis petikan
dari pelaksanaan pemetikan diantaranya :
·
Petikan ringan ;
apabila daun yang ditinggalkan pada perdu, daun kepel dengan minimal satu daun
atau kepel.
·
Petikan
medium/sedang ; apabila dalam satu perdu terdapat cara pemetikan ringan dan
petikan berat.
·
Petikan berat ;
apabila daun yang ditinggalkan pada perdu hanya daun kepel atau daun kepel juga
dipetik.
Kriteria Pemetikan
Kriteria pemetikan sebagai bahan
baku yang layak diolah adalah pucuk standar petikan medium, keadaan pucuk segar
dan bebas dari kontaminasi yang dapat merusak pucuk. Pucuk dengan standar
petikan medium terdiri dari pucuk medium (p+2, p+3m, b+1m, b+2m, b+3m) minimal
70%, pucuk halus (p+1, p+2m) minimal 10%, dan pucuk kasar (p+3, p+4, b+1t,
lembaran dan tangkai) maksimal 20%.
Pada dasarnya daun teh yang dipetik
hanyalah kuncup, daun serta ranting yang dapat diolah menjadi teh yang
berkualitas baik. Dalam satu siklus pangkasan dapat dilakukan 3 jenis petikan
yaitu petikan jendangan, petikan biasa dan petikan gendesan.
Ranting
peko harus dipetik, jika tidak daun akan terus tumbuh dengan pertumbuhan
semakin lambat dan akhirnya terhenti. Bila dilakukan pemetikan pucuk peko (p)
maupun pucuk burung (b), sebaiknya pemetikan meninggalkan kepel (k) dan sehelai
daun diatasnya. Hal itu dimaksudkan agar pertumbuhan pucuk akan berlanjut terus
secara sempurna. Untuk menghindari kesalahan pemetikan, maka perlu mengenal
jenis-jenis petikan.
Jenis
petikan menurut waktu petik
(a).
Petikan Jendangan
Petikan
jendangan merupakan petikan yang dilakukan sekitar 2-3 bulan setelah tanaman di
pangkas. Tujuan petikan jendangan adalah untuk membuat kerangka dasar bagi
tumbuhnya pucuk, menumbuhkan daun pemeliharaan (daun seharusnya disisikan pada
saat pemangkasan) baru untuk menggantikan daun pemeliharaan yang hilang
bersama-sama dengan kayu pangkasan serta tunas yang banyak sehingga
memungkinkan produksi yang maksimal.
(b). Petikan biasa
Setelah
2-2,5 bulan dilakukan petikan jendangan, maka akan tumbuh tunas tersier dan
bentuk tanaman akan rata. Saat itulah dilakukan petikan biasa atau petikan
produksi. Giliran petik sebaiknya dilakukan antara 10-11 hari dan berlangsung
sampai dilakukan pemangkasan berikutnya, yaitu selama 3 tahun. Pada saat
petikan biasa, pucuk burung harus dipetik meskipun tinggi bidang petiknya belum
mencukupi, agar pucuk pekonya akan lebih banyak. Petikan yang persis umum
adalah pemetikan dengan meninggalkan sehelai daun di atas kepel. Namun, sistem
eksploitas petikan teh berkembang dengan macam-macam modifikasi, sehingga pola
kerja pemetikan didasarkan pada beberapa hal :
1. Cara
pemetikan jangan sampai menghancurkan tanaman
2. Pemetikan
dilakukan pada umur pucuk tertentu sehingga dapat menghasilkan pucuk yang
dikehendaki tanpa mengakibatkan pertumbuhan kembali tunas-tunas baru.
3. Giliran
petik sesuai dengan jadwalnya sehingga banyak pucuk yang siap petik.
4. Adanya
keterkaitan sistem dan cara petik dengan rencana pemangkasan di kemudian hari.
(c). Pemetikan gendesan
Tanaman
yang terus menerus dipetik, produksinya akan semakin merosot. Untuk
mempertahankannya, maka pohon teh dipangkas, biasanya masih terdapat
pucuk-pucuk. Pemetikan pucuk-pucuk itu dinamakan pemetikan gendesan. Cara
pemetikannya tidak ditentukan, sembarangan saja, tetapi hanya pucuknya saja.
1.
Jenis
petikan berdasarkan jumlah helaian daun
a. Petikan imperial, satu
pucuk peko hanya diambil kuncup pekonya saja, kuncup dan daun tetap dibiarkan
di ranting burung serta tidak memperhatikan jumlah daun.
b. Petikan pucuk putih atau petikan pucuk emas,
rumus petiknya adalah p+1/k+1 atau p+1/k+2. Rumus p+1/k+1 artinya dari satu
ranting peko dipetik pucuknya yang terdiri dari kuncup peko dan satu helai daun
tua.
c. Petikan halus, rumus
petiknya adalah p+2 muda/k+1, p+2/k+1 atau b+1 muda/k+1. Rumus p+2 muda/k+1
artinya dari satu ranting peko dipetik pucuknya yang terdiri dari kuncup peko
dan dua helai daun dengan satu daun termuda masih menggulung.
d. Petikan sedang, rumus
petiknya adalah p+1/k+1 dan p+3 muda/k+1. Rumus petik p+1/k+1 artinya dari satu
ranting peko dipetik pucuknya yang terdiri dari kuncup peko dan satu helai daun
tua.
e. Petikan kasar, rumus
petiknya adalah p+3/k+1 dan p+4 muda/k+1 artinya dari satu ranting dipetik
pucuknya yang terdiri dari kuncup peko dan tiga helai daun tua.
f. Petikan kasar sekali, rumus
petiknya adalah p+4/k+1. Artinya dari satu ranting dipetik pucuknya yang
terdiri dari kuncup peko dan empat helai daun tua.
g.
Petikan lempar, rumus
petiknya adalah p+5 muda/k+1 dan p+5/k+1. Rumus petik p+5 muda/k+1 artinya dari
satu ranting dipetik pucuknya yang terdiri kuncup peko dan lima helai daun
(satu helai daun masih muda dan menggulung).
![pucuk 2.jpg](file:///C:/DOCUME%7E1/NABILA%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Biasanya
perkebunan milik negara melakukan petikan halus sampai sedang, sedangkan di
perkebunan rakyat melakukan petikan halus sampai kasar sekali. Dalam praktek di
lapangan, tidak jarang pemetik hanya meninggalkan kepel saja. Atau adapula yang
memetik dengan mengikut sertakan kepelnya. (Nazaruddin dan Farry.B.Paimin,
1993).
Analisis
Petik
Analisis petik adalah pemisahan
pucuk yang didasarkan pada jenis pucuk atau rumus petik yang dihasilkan dari
pemetikan yang telah dilakukan dari pemetikan yang telah dilakukan dan
dinyatakan dalam persen (%). Analisis petik dilakukan sendiri dengan mengambil
sampel 200 gram pucuk dari beberapa blok, sampel ini dipisahkan berdasarkan
rumus petiknya. Kemudian untuk mengetahui persentase masing-masing pucuk sesuai
dengan rumus petiknya maka dilakukan penimbangan. Melalui hasil penimbangan
dapat diketahui persentasenya dengan cara membandingkan bobot pucuk setiap
rumus petik dengan bobot total sampel pucuk. Analisis petik dilakukan untuk
mengetahui sistem pemetikan yang dilakukan. Adapun kegunaannya yaitu untuk
menilai kondisi tanaman, menilai ketepatan pelaksanaan pemetikan, dan menilai
keterampilan pemetik.
Komposisi Pucuk (%)
|
||||
Blok
|
Pucuk halus
|
Pucuk medium
|
Pucuk kasar
|
Pucuk rusak
|
Taman
|
2.50
|
25.00
|
51.50
|
21.50
|
Pemandangan
|
3.00
|
26.50
|
54.00
|
16.50
|
Panama
|
3.50
|
26.00
|
58.00
|
12.50
|
Tanah
Hijau
|
1.00
|
27.50
|
45.50
|
26.00
|
Rata-rata
|
2.50
|
26.25
|
52.25
|
19.00
|
Penimbangan
Pucuk di Kebun
Penimbangan pucuk dilakukan 1-2 kali
sehari tergantung pada kondisi pucuk di lahan pada hari itu. Penimbangan tahap
I dilakukan pada pukul 10.00-11.00 WIB dan penimbangan tahap II dilakukan pada
pukul 13.00-14.00. Kegiatan penimbangan harus mengacu pada prinsip dasar
penimbangan yaitu semakin cepat dikirim ke pabrik maka semakin baik.
Penimbangan dilakukan oleh juru timbang dan diupayakan dilaksanakan di tempat
yang dekat dengan lokasi pemetikan.
Perlakuan
Pucuk Setelah Penimbangan di Kebun
Pucuk yang telah ditimbang,
dimasukkan ke dalam waring masing-masing pemetik dan dimasukkan ke dalam truk
dengan menyusun waring secara satu persatu. Penyusunan waring sebaiknya
diupayakan longgar agar aerasi udara tetap terjaga, karena jika penyusunan
pucuk terlalu rapat maka dapat menyebabkan pucuk lanas karena kondisi
pucuk menjadi panas. Selain itu, penyusunan waring yang terlalu rapat dapat
menyebabkan pucuk rusak secara fisik. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
proses fermentasi awal dan dapat menurunkan kualitas teh yang dihasilkan.
Transportasi
Pucuk
Pengangkutan pucuk dari kebun sampai
ke pabrik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pucuk teh yang
dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya proses pengangkutan pucuk yang
baik. Kapasitas angkut pucuk yang optimal yaitu 2 500 kg atau setengah dari
daya angkut kendaraan. Frekuensi pengangkutan pucuk disesuaikan dengan
frekuensi penimbangan dan kondisi pucuk di lapang.
Pada saat pengangkutan truk-truk
yang mengangkut pucuk diupayakan ada dalam keadaan bersih dan bebas dari
kotoran serta dialasi dengan terpal pada bagian bawah truk. Saat pucuk ada di
dalam truk tidak boleh ada yang ikut menumpang di atas pucuk dan ketika truk
sampai di pabrik, pembongkaran pucuk dari truk harus dilakukan dengan
hati-hati, jangan sampai dibanting atau pucuk berceceran. Pengangkutan pucuk
dilakukan oleh seorang supir dan seorang juru timbang dan dalam sekali tahap
penimbangan diperlukan 1 unit truk untuk pengangkutan pucuk ke pabrik.
Penimbangan
di Pabrik
Selisih timbangan antara penimbangan
di kebun dengan penimbangan di pabrik selalu saja terjadi. Terjadinya selisih
penimbangan ini antara lain disebabkan oleh penyinaran matahari dan penyiraman
air hujan secara langsung. Batas toleransi selisih timbangan yang ditetapkan
pihak kebun adalah 2 %. Akan tetapi, keadaan di lahan sering kali tidak sesuai
dengan yang ditetapkan. Selisih timbangan di kebun dengan di pabrik sering kali
melebihi 2 %, terutama saat musim hujan, timbangan pucuk di kebun akan semakin
berat atau saat pucuk terhambat diangkut maka dapat menyebabkan berat pucuk
berkurang. Selisih timbangan di kebun dan di pabrik antara bulan Januari-Mei
2009.
Penerimaan
Pucuk Segar dari Kebun
Mutu teh hitam hasil pengolahan
terutama ditentukan oleh bahan bakunya yaitu daun segar hasil petikan. Secara
fisik pucuk yang bermutu adalah daun muda yang utuh, seragam, berwarna
kehijauan. Sebelum memasuki proses pengolahan di pabrik, daun hasil petikan
harus masih ada dalam keadaan segar dan tidak rusak, tidak terlalu lama
tertahan di kebun, tidak terkena sinar matahari langsung, ditampung dalam
waring (wadah pengumpul) yang tidak melebihi kapasitas optimum dan diangkut
dengan hati-hati.
Penerimaan pucuk di Pabrik dilakukan
dengan menurunkan pucuk segar dari bak truk yang dilakukan oleh dua tenaga
angkut ke atas timbangan duduk sebanyak 4-5 tumpukan waring yang kemudian
ditimbang oleh juru timbang petik. Hasil penimbangan di pabrik dicatat dalam
buku klat penimbangan kemudian dihitung selisih bobot timbangan di pabrik dengan
timbangan di kebun.
Analisis
Pucuk
Analisis pucuk adalah
pemisahan/pengelompokkan pucuk berdasarkan kriteria Memenuhi Syarat (MS) yaitu
bagian pucuk muda dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yaitu bagian tua pucuk serta
pucuk yang mengalami kerusakan. Hasil pucuk dinyatakan dalam persen dan
merupakan dasar pendugaan mutu teh hasil olahan. Analisa pucuk ini biasanya
digunakan untuk menilai kondisi pucuk yang akan diolah apakah sudah sesuai
dengan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk tujuan pengolahan. Selain itu
analisis pucuk juga dapat digunakan untuk menentukan harga pucuk, upak pemetik,
dan untuk memperkirakan mutu teh yang akan dihasilkan. Analisis yang baik
adalah pucuk yang memenuhi syarat (MS) > 50%. Alat-alat yang biasa digunakan
dalam analisis pucuk diantaranya yaitu timbangan analisis, keranjang analisis,
dan kotak analisis. Analisa pucuk dilakukan setiap hari oleh bagian penerimaan
pucuk di pabrik pengolahan. Sampel pucuk yang akan dianalisis, diambil dari box
pelayuan (Withering Through). Sampel diambil dari 10 tempat secara
merata dan acak dengan cara memasukkan ke dalam hamparan pucuk dan pucuk
diangkat dari dalam/bawah ke atas. Pucuk yang diambil secara acak di 10 tempat
tadi dicampur secara merata kemudian diambil 200 gram pucuk per 500 gram pucuk
basah untuk dianalisa. Setelah itu pucuk dipisahkan antara pucuk yang memenuhi
syarat olah (p+1, p+2. p+3, b+1m, b+2m, b+3m) dengan pucuk yang tidak memenuhi
syarat olah (b+1, b+2, b+3, lembaran tua dan tangkai tua) berdasarkan rumus
petik medium dan tanpa melihat kerusakan pucuk. Lalu bagian pucuk yang memenuhi
kriteria syarat olah (MS) maupun yang tidak memenuhi syarat olah (TMS) secara
terpisah dan ditimbang kemudian hasilnya dinyatakan dalam persentase (%).
Rata-rata analisis pucuk dalam satu
hari tiap blok kebun dapat dilakukan dengan cara mengalikan rata-rata analisis
pucuk dari setiap penimbangan dengan jumlah produksinya dan menjumlahkan hasil
perkalian tersebut dari penimbangan pertama dan selanjutnya, kemudian dibagi
dengan jumlah produksi blok tersebut pada hari itu. Sedangkan untuk menghitung
rata-rata analisis pucuk untuk perkebunan dilakukan dengan cara penjumlahan
hasil perkalian antara rata-rata analisis dengan jumlah produksi pucuk untuk
setiap blok kebun kemudian dibagi jumlah produksi pucuk pada hari itu.
di ambil dari berbagai sumber...
semoga bermanfaat![](file:///G:/Images/yoyo-emoticon-2-025.gif)
semoga bermanfaat
![](file:///G:/Images/yoyo-emoticon-2-025.gif)
Seminole Hard Rock Hotel & Casino Las Vegas - MapYRO
BalasHapusGet directions, 여수 출장안마 reviews and information for 당진 출장안마 Seminole Hard Rock Hotel & Casino Las Vegas in 광주광역 출장안마 Las 과천 출장샵 Vegas, 용인 출장마사지 NV. See activity, directions, reviews and Uber information.