Senin, 02 April 2012

penanganan limbah yakult

I PENDAHULUAN

            Limbah merupakan bahan yang dibuang atau kelebihan seperti abu, sampah, produk sampingan dan lain sebagainya.
                Secara garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra dan saat panen serta limbah pasca panen. Limbah pasca panen juga bias terbagi ke dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah atau limbah industry pertanian.
            Penanganan limbah didasari pada asas manfaat. Manfaat supaya tidak menjadikan masalah serta manfaat limbah dijadikan sebagai bahan baku industry. Hal ini yang akan diterapkan pada industry besar seperti yang akan di jelaskan mengenai proses penanganan limbah pada industry PT YAKULT INDONESIA PERSADA.
II TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah Pabrik
            Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati Persada dan Yakult Honsha Co.Ltd. (Jepang).
            Secara komersial Yakult mulai diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.
            Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult Indonesia Persada menjadi PMA murni dengan permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd di Jepang.
2.2. Yakult
            Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain.
http://www.yakult.co.id/Picture/bacteria0001.JPG
Gambar. Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain
            Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan.
            Di samping itu, Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strain baru yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia.
Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan.
http://www.yakult.co.id/Picture/comhisbottle.jpg
Gambar. Botol Pertama Yakult
2.2.1. Manfaat meminum Yakult
            Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita.
            Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Mencegah gangguan pencernaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
4. Mengurangi racun dalam usus
5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.
2.2.2. Yakult adalah probiotik
            Sejarah peningkatan kesehatan melalui probiotik. Diabad 20 ilmu kedokteran mencatat perkembangan yang penting dengan ditemukannya antibiotik. Tetapi ternyata abad ini juga ditandai dengan masalah-masalah penyakit kanker, jantung dan diabetes. Dengan kata lain bahwa penyakit penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan tetapi lebih melalui perbaikan gaya hidup. Hal ini menjadikan abad 21 sebuah abad dimana pengobatan preventif menjadi fokus perhatian. Probiotik berasal dari kata probios,yang dalam ilmu biologi berarti untuk kehidupan. Probiotik adalah pangan mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai (Fuller, 1989).
            Oleh karena itu untuk dapat disebut probiotik, bakteri harus mempunyai persyaratan sbb:
1. terbukti aman bagi manusia.
2. dapat mencapai usus dalam keadaan hidup
3. terbukti bermanfaat
            Bakteri Yakult terbukti memenuhi persyaratan tersebut melalui berbagai riset.
2.2.3. Yakult adalah pelopor probiotik
            Karena komitmennya terhadap bidang pengobatan preventif, Dr. Minoru Shirota berusaha meneliti pemanfaatan mikroorganisme untuk mencegah penyakit di laboratorium mikrobiologi Kyoto Imperial University, School of Medicine.
            Pada tahun 1930, usaha keras ini menjadikannya orang pertama di dunia yang berhasil menciptakan strain baru Lactobacillus casei yang unggul, dapat melewati asam lambung dan cairan empedu, mampu mencapai usus dalam keadaan hidup sehingga bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan. Bakteri ini dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Meski saat itu ilmu pengobatan preventif kurang menjadi perhatian para ahli kesehatan, tetapi Dr. Shirota selalu menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, beliau juga menyampaikan ide mencegah gangguan pencernaan dan menjaga usus tetap sehat adalah kunci menuju hidup sehat dan panjang umur.
            Setelah sukses dengan penemuannya, Dr. Shirota menciptakan minuman susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain hidup yang dinamakan Yakult.
            Dr. Shirota bercita-cita agar manfaat Yakult dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia. Karena itu selain dibuat dengan harga terjangkau, sejak tahun 1964 Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan, kemudian negara Asia lainnya, Australia dan dipasarkan di Eropa tahun 1990-an.
            Walaupun awalnya hanya dipandang sebelah mata oleh para ahli di Eropa, tetapi setelah manfaatnya dapat dirasakan, perhatian terhadap Lactobacillus casei Shirota strain meningkat. Istilah probiotikpun menjadi populer terutama setelah media masa tertarik oleh hasil penelitian kerjasama antara Yakult dengan universitas-universitas di Eropa. Sejak saat itu dunia kesehatanpun berpaling ke konsep pencegahan penyakit melalui konsumsi probiotik secara teratur dan peningkatan kesehatan dengan probiotik dilakukan setiap hari oleh 25 juta orang di 27 negara diseluruh dunia.
2.3. Yakult Jaminan Kualitas
            Yakult memelihara program jaminan mutu yang komprehensif untuk memastikan bahwa produk kami adalah kualitas tertinggi. Untuk alasan ini, contoh dikumpulkan untuk analisis laboratorium di seluruh proses produksi untuk memastikan bahwa tindakan jaminan mutu di tempat telah efektif.
pengujian kami melibatkan lebih dari 150 sampel per menjalankan produksi, di mana total lebih dari 200 tes dilakukan. Ini menentukan caseinumbers Lactobacillus, memeriksa kontaminan potensial, kualitas mikrobiologi, komposisi, keasaman, atribut fisik dan rasa. Selain itu, setiap botol diperiksa untuk tanda-tanda yang tidak diinginkan dan pencetakan yang tidak benar.
tindakan jaminan mutu berada di tempat untuk menjaga standar untuk personil dan hygience pabrik, membersihkan peralatan, metode dan parameter pengolahan, dan penanganan produk.penjaminan mutu Yakult’s utlises sistem yang disebut “Hazard Analysis and Critical Control Points” (HACCP). Prinsip-prinsip HACCP secara internasional diakui sebagai metode yang sangat baik untuk memastikan standar ketat yang tinggi.

III PENANGANAN LIMBAH
            Penanganan limbah di PT YAKULT INDONESIA PERSADA berupa limbah padatan dan limbah cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.
3.1. Limbah Padat
            Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
            Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
            Di PT Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
3.2. Limbah Cair
            Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan.
            Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.
3.3. Limbah dan Cemaran
Perubahan kapasitas :
Tidak terjadi perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Baku Mutu Lingkungan (BML) :
Pada umumnya semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.
Tabel 1. Hasil Pemantauan Limbah Cair
PT. YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
Parameter
Keadaan Awal **
Hasil Pemantauan ***
Baku Mutu ****
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
  5.  
  6.  
pH
Total Suspended Solid
BOD
COD
Minyak/lemak
Fe
Amonia
6,68
84
48,85
125,91
2,32
0,49
0,11
7,13
52 mg/L
48 mg/L
98 mg/L
1,36 mg/L
1,83 mg/L
1,18 mg/L
6 - 9
400 mg/L
150 mg/L
300 mg/L
10 mg/L
10 mg/L
5 mg/L
Catatan :
*) Limbah dibuang ke IPAL PT. INDOLAKTO
**) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
***) Keadaan sekarang (data lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
****) Baku Mutu Limbah Golongan II SK GUB. Jabar No. 6 tahun 1999
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
Tabel 2. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ruang Produksi
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/M3
dB (A)
3,13
51,55
<26
46
75
1,01
16,76
9,91
76
65,8
29000
5600
5200
1000
85
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL dususun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai SK Menaker No. 01/97, untuk bising sesuai SK Menaker No. 51/99
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
Tabel 3. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ambien PT Yakult Indonesia Persada.
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***

Bagian Utara Pabrik




  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
2,33
51,21
<26
96
52
20,93
8,10
13,250
141
54,6
900
30000
400
230
70

No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***

Bagian Selatan
Pabrik




6.
7.
8.
9.
10.
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
3,12
78,23
<26
117
52
18,76
7,98
12,10
138
65,8
900
30000
400
230
70
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai PP No. 41/99, untuk bising sesuai SK Men-LH No. 48/II/1996
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
3.4. Informasi Kualitas Lingkungan
1. Kualitas Badan Air Penerima
            Kualitas badan air penerima sedikit mengalami penurunan baik pada lokasi sebelum maupun setelah pabrik, hal ini mungkin disebabkan adanya pabrik tahu. Hasil pemantauan dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4. Kualitas badan air
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***

Sebelum Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
7,49
118
0,33
0,033
<0,04
7,21
148
1,91
nil
0,02
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02

No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal
*
Hasil Pemantauan
**
Baku Mutu
***

Setelah Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
7,65
216
0,38
0,024
0,08
7,19
159
2,04
nil
0,02
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai SK GUB. Jabar No. 38/1991
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
2. Kualitas Air Sumur
            Semua aparameter kualitas air sumur baik yang berada didalam pabrik maupun sumur penduduk diluar pabrik memenuhi baku mutu lingkungan yang ditentukan berdasarkan Permenkes No. 416/90.
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal
*
Hasil Pemantauan
**
Baku Mutu
***

Dalam Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
6,81
149
<0,001
<0,01
<0,005
7,10
70
nil
nil
nil
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005


Sumur Diluar Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
6,96
1`57
<0,001
<0,01
<0,005
6,98
70
nil
nil
nil
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai Permenkes No. 416/90
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003

3.5. Upaya Pengelolaan Lingkungan
A.Pengelolaan Limbah dan Cemaran
            Pengelolaan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
B. Pengelolaan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
            Pengelolaan terhadap lingkungan pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
3.6. Upaya Pemantauan Lingkungan
A. Pemantauan Limbah dan Cemaran
            Pemantauan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
B. Pemantauan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
            Pemantauan terhadap pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
3.7. Manajemen Energi
            Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
·         Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas.
·         Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia.
·         Tidak CFC yang digunakan dalam pendinginan atau pendinginan.
·         Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank penyimpanan air es terus di air semua pada 0oC menggunakan kompresor yang berjalan di malam hari, selama off harga puncak.
·         boiler kami menggunakan gas alam dan dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada polusi dipancarkan).

5 komentar:

  1. thaks yaaa...
    sangat bermanfaat...

    BalasHapus
  2. Kami CV.GALUH PUTRA PERKASA mempunyai produk unggul dalm mnjernihkan sgla macam limbah cair,"ALFAGRAND" bekerja sebagai qougulan,flockulan,stabilizr,netralizer...bila di ijinkan kami akan memberikan sample produk untuk diuji scala lab (JARTES), trims
    hub : RUDY 085759109781

    BalasHapus
  3. Apakah tidak ada seperti alat pelindung diri apa saja yang digunakan dalam proses produksi?

    BalasHapus