Senin, 09 April 2012

Lomba Ulasan Cinta Novel Cappucino

Kaifa Organizing bekerja sama dengan Nulisbuku.com, mengadakan Lomba Ulasan Cinta Novel Cappucino, dengan hadiah 1 (satu) komputer tablet, 1 (satu) handphone android, uang tunai, dan paket buku dari nulisbuku.
Caranya gampang, kamu hanya perlu menjadi member nulisbuku di www.nulisbuku.com dan menjadi teman kaifaorganizing di FB (kaifaorganizing@ymaihttp://www.blogger.com/img/blank.gifl.com). Setelah itu, kamu ikutin langkah-langkah berikut ini,

1. Beli minimal 1 eksemplar novel CAPPUCINO secara online di Nulisbuku 'publish your dream' , dengan keyword 'CAPPUCINO'

2. Setelah kamu dapet novelnya, kamu baca novelnya, lalu kamu bikin ulasan dari novelnya, (bisa berupa RESENSI/ ULASAN/KOMENTAR/Kesan-kesan yang kamu dapet habis baca novel CAPPUCINO itu) maksimal 750 kata.

3. Kirim tulisan ulasan kamu melalui e-mail ke kaifaorganizing@ymail.com dalam bentuk attachment/lampiran. Subyek e-mail : CAPPUCINO#NAMA#JUDUL_TULISAN. Body e-mail diisi dengan biodata beserta no telepon yang bisa dihubungi.

4. Tidak ada batasan untuk ukuran dan tipe huruf (asal jangan symbols dan weedings aja). Page setup dan sebagainya pun bisa kamu ekspresikan dengan sekreatif-kreatifnya

5. Tulisan diterima paling lambat tanggal 20 Juni 2012, pemenang diumumkan tanggal 1 juli 2012

6. Up-date peserta (10 hari sekali) dan pengumuman pemenang diumumkan di FB KaifaOrganizing

7. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 buah tulisan

8. Keputusan pemenang tidak bisa diganggu gugat dan bersifat mutlak

9. Stop baca infonya! Ayo klik, lalu beli novel CAPPUCINO nya saat ini juga!!

Senin, 02 April 2012

alat pengayak


Jenis Alat Pengayak
Berbagai jenis alat pengayak yang digunakan dalam proses sortasi bahan pangan, klasifikasinya dapat dibagi dalam dua bagian besar yaitu Variable Apertur dan Fixed Aperture.
2.4.1. Variable Aperture
Celah yang berubah-ubah (Variable Aperture) terdiri dari pemutar (Roller), kabel kawat atau ban (Belt), ban dan pemutar, dan baling-baling (Screw).
Variasi tahapan dari celah dalam alat sortasi tipe ini disusun oleh adanya dua tumpukan roller bergerak yang dialokasikan satu diatas yang lainnya. Sistem sortasi roller dan belt terdiri dari konveyor belt yang letaknya diinggikan sepanjang lebarnya kearah roller penggerak. Jarak antara tiap roller dan belt diatur untuk mendapatkan pengkelasan bahan berdasarkan ukuran yang ditentukan. Alat ini merupakan mesin sortasi dengan kecepatan tinggi yang efektif, tetapi kememaran atau lebam acapkali terutama untuk buah-buahan yang kurang keras teksturnya (Wirakartakusumah, 1992).
Alat sortasi roller menggunakan prinsip variable pemutar berbentuk bola yang dapat melempar lemparan bahan pangan yang ada diatas roller tersebut. Prinsip kerja alat ini menjadi hak paten “Grovesend Sovter” (Inggris). Alat ini terdiri dari bola-bola pemutar membentuk ban berjalan dimana susunan jarak antar pemutar diatur dengan kenaikan yang bersifat tetap, mulai dari bagian pemasukan sampai ujung pengeluaran dari conveyor (Wirakartakusumah, 1992).
Bahan pangan seperti buah-buahan atau sayuran berbentuk akar, akan tetap berada diatas conveyor sampai menemukan  celah antara dua roller dengan jarak yang sesuai dengan ukuran bahan pangan tersebut. Selanjutnya bahan dikumpulkan dengan menggunakan teknik peluncuran. Alat pelempar dapat diatur jaraknya sesuai kebutuhan (Wirakartakusumah, 1992).
Pada sistem sortasi dengan tali atau kabel, celah atau lubang dihasilkan kabel dua gerakan naik dari tali atau kabel tersebut. Kabel-kabel itu dapat digerakan dengan kecepatan yang sama atau berbeda. Pemisahan mengambil tempat berdasarkan posisi yang paling stabil. Alat sortasi dengan ban atau belt fungsinya sama dengan sorter sebelumnya, bahan pangan diangkut sepanjang slot yang berbeda ukurannya dan bersifat kontinyu. Gerakan pengangkutan tersebut dihasilkan oleh gerakan naik dari belt pada alat ini ada kecenderungan dari bahan pangan untuk bergerak secara miring, menuju ke proses sortasi yang tidak seimbang. Hal ini dapat dikoreksi misalnya dengan menggunakan belt pada kecepatan yang berbeda. Sistem sortasi dengan belt ini bila digabungkan dengan sortir bentuk drum dan gerakan sortir pengayak, akan menghasilkan kerusakan bahan yang minimum. Penggabungan alat tersebut digunakan secara luas dalam pengemasan buah dimana buah matang ditangani dalam jumlah banyak (Wirakartakusumah, 1992).
Screw merupakan alat sortasi yang membawa bahan pangan dalam dua bagian helix yang saling berhubungan; salah satu bagian  bersifat kontinyu dan bagian lain terbagi dalam beberapa sesi. Jarak sortasi anatara sesi-sesi dan helix yang bersifat kontinyu dapat diatur guna mendapatkan tahap-tahap yang makin menaik berdasarkan ukuran lubangnya. Pemutaran bahan berbentuk spiral akan membawa bahan pangan tersebut pada posisi dengan dimensi terbaik dan bersifat tetap. Bagian-bagian helix yang biasanya dilapisi dengan bulu kempa akan berputar relatif lambat (Wirakartakusumah, 1992).
2.4.2. Fixed Aperture
Celah atau lubang yang tetap (Fixed Aperture) bersifat seimbang atau tidak berubah (Stasionary), bergetar (Vibrators), berputar (Rotary dan gyrators), dan timbal balik (Recipro cutting). Penyaring jenis ini dalam penggunaannya secara umum, yaitu untuk sortasi bahan pangan untuk dua grup : tipe badan datar (flat) dan tipe drum (Wirakartakusumah, 1992).       
Pengayak berbadan datar (flat bed screen) ini bentuknya sangat sederhana, banyak ditemukan di area pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel, dan lobak. Alat pengayak data ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan), juga digunakan dalam proses sortasi selama proses pengolahan dan produk akhir seperti tepung, gula, garam, bumbu-bumbu masak dan rempah-rempah (Wirakartakusumah, 1992).
Alat pengayak datar secara umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasang bersama-sama dalam sebuh kotak yang tertutup rapat, pergerakannya dapat menggunkan berbagai macam alat. Tetapi biasanya alat tersebut dilengkapi dengan bola-bola runcing dari karet yang keras, yang diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak; maksudnya adalah untuk meminimumkan kerusakan akibat pergeseran antara lubang-lubang pengayak dengan partikel bahan yang    halus.   Alat   pengayak   datar   sangat   baik   untuk   pembersihan bahan   yang   halus   seperti   tepung, rempah-rempah (Wirakartakusumah, 1992).
Jarak antara ujung-ujung saluran bertambah sehingga unit bahan pangan yang tidak dapat menyebrangi jarak ini akan jatuh sedangkan yang lainnya akan disortasi dengan basis panjang (Wirakartakusumah, 1992).
Pengayak drum banyak digunakan dalam proses sortasi berdasarkan ukuran untuk kacang polong, buncis, dan kacang lain yang sejenis. Bahan pangan tersbeut akan menahan gerakan jatuh berguling yang dihasilkan oleh rotasi drum. Alat sortir drum biasanya juga diperlukan untuk memisahan bahan pangan ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan pengayak. Berdasarkan tingkatan tersebut, terdapat dua macam susunan alat pengayak yaitu susunan lingkaran consentris (terpusat) dan susunan consencutive (berurutan) (Wirakartakusumah, 1992).
Selain tipe flat dan drum, terdapat alat pengayakan lain yang bersifat fixed aparature, yaitu alat berbentuk piringan yang merupakan salah satu contoh dari alat sortasi berdasarkan bentuk. Prinsip kerjanya yaitu pengumpulan bahan dengan bentuk yang diinginkan didalam lekukan yang terletak diatas sisi-sisi pemutar dan piringan-piringan vertikal tumpukan beberapa piringan disusun diatas sebuah penggerak. Sortasi berdasarkan bentuk dipengaruhi oleh pengambilan keberuntungan putaran partikel yang bergerak menuruni permukaan yang ditinggikan (Wirakartakusumah, 1992).
Jenis alat pengayak diantaranya yaitu :

- Flat Bed Screen

Flat bed screen bentuknya sangat sederhana, banyka ditemukan di areal pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak. Flat bed screen digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan), juga digunakan dalam proses sortasi selama proses pengolahan dan produk akhir dari tepung, gula, garam, bumbu-bumbu masak dan rempah-rempah.
Flat bed screen secara umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasang bersama-sama dalam sebuah kotak yang tertutup rapat, pergerakannya dapat menggunakan berbagai macam alat. Tetapi biasanya alat tersebut dilengkapi dengan bola-bola runcing dari karet yang keras, yang diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak, maksudnya adalah untuk meminimumkan kerusakan akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan partikel bahan yang halus. Flat bed screen sangan baik untuk pembersihan bahan yang halus seperti tepung, rempah-rempah (Wirakartakusumah, 1992).
Gambar 12. Flat Bed Screen

- Drum Screen

Drum screen banyak digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran untuk kacang polong, buncis, dan kacang lain yang sejenis. Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang duhasilkan oleh rotasi drum.
 Alat sortir drum biasanya juga diperlukan untuk memisahkan bahan pangan kedalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan pengayak. Berdasarkan tingkatan tersebut, terdapat dua macam susunan alat pengayak yaitu susunan lingkaran konsentris (terpusat) dan susunan berurutan (consencutive).
Gambar 13. Drum Screen

- Roller Screen

Roller sorting menggunakan prinsip variable pemutar berbentuk bola yang dapat melempar-lemparkan bahan pangan yang diatas roller tersebut. Prinsip kerja alat ini telah menjadi hak paten “grivesend Sorter”. Alat ini terdiri dari bola-bola pemutar membentuk ban berjalan dimanan susunan jarak antar pemutar diatur dengan kenaikan yang bersifat tetap, mulai dari bagian pemasukan sampai ujung pengeluaran dari konveyor (Wirakartakusumah, 1992).

Gambar 14. Roller Screen

- Belt Screen

Belt sorting fungsinya sama dengan sorter sebelumnya, bahan pangan diangkut sepanjang slot yang berbeda ukurannya dan bersifat kontinyu. Gerakan pengangkutan tersebut dihasilkan oleh gerakan naik dari belt. Pada alat ini ada kecenderungan dari bahan panga untuk bergerak secara miring, menuju ke proses sortasi yang tidak seimbang. Hal ini dapat dikoreksi, misalnya dengan menggunakan belt pada kecepatan yang berbeda.
Sistem sortasi dengan belt ini bila digabungkan dengan sortir bentuk drum dan gerakan sortir pengayak, akan mengahsilkan kerusakan bahan yang minimum. Penggabungan alat tersebut digunakan secara luas dalam pengemasan buah dimana buah matang ditangani dalam jumlah banyak. Belt sorting dikembangkan lebih lanjut dan dijasikan hak paten oleh “Jansen Fuitsizer”. Disini, buah dilewatkan diatas ujung belt peraba, buah bergerak sepanjang tiap sisi saluran ‘vee’.
Dasar dari saluran ‘vee’ berpotongan lancip kebelakang pada saat kenaikan sudut dari bagian ujung pemasukan alat sorter. Jadi disini dihasilkan kecenderungan lebar slot bertambah secara kontinyu dari bagian pemasukan ke bagian keluaran. Belt digerakkan pada kecepatan yang berbeda untuk menghasilkan penyesuaian diri yang benar tepat dari setiap unit bahan. Setelah melewati bagian penstabil yang merupakan bagian pendek dari belt untuk saluran ‘vee’. Buah bergerak sepanjang ‘vee’ pada kedalaman yang konstan, tergantung pada ukuran buah tersebut (Wirakartakusumah,1992).
cesle_pasove

                                                 Gambar 15. Belt Screen




ScreenerBroch
Gambar 16. Rotary Screen

 

PENETAPAN LEMAK DENGAN METODE SOXHLET


Latar Belakang
Menurut Lehninger (1982) lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak  mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina  2002).
Dalam mengetahui kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan mengekstraksi lemak. Namun mengekstrak lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari air (pelarut anhydrous) agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak dan keaktivan pelarut tersebut menjadi berkurang.
            Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut anhydrous. Keuntungan dari dari metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet.
Tujuan
            Praktikum penetapan lemak kasar dan komponen lipid dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam suatu bahan pangan. Metode yang digunakan tergolong dalam metode ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet

TINJAUAN PUSTAKA
Metode Soxhlet
Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman contoh dan tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode kontinu (Nielsen 1998).
Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Langkah-langkah dalam metode Soxhlet adalah : menimbang tabung pendidihan ; menuangkan eter anhydrous dalam tabung pendidihan, susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ; mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit ; didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (Nielsen 1998).
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80°C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan (Darmasih 1997).
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).
Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak
Faktor-faktor yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif (Lucas dan David 1949).
Crackers
            Crackers adalah jenis biskuit yang terbuat dari adonan keras melalui proses fermentasi atau pemeraman, berbentuk pipih yang mengarah kepada rasa asin dan renyah, serta bila dipatahkan penampang potongannya berlapis-lapis. Crackers tanpa pemanis merupakan tipe yang paling populer yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti roti dan penggunaanya lebih luas sebagai makanan diet. Ciri-ciri crackers yang baik adalah tekstur yang renyah, tidak keras apabila digigit, tidak hancur, dan mudah mencair apabila dikunyah. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan crackers dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan-bahan yang berfungsi sebagai pengikat dan bahan pelembut tekstur.  Bahan pengikat atau pembentuk adonan yang kuat adalah tepung terigu, air, dan garam, sedangkan bahan-bahan yang berfungsi sebagai pelembut tekstur adalah gula, mentega, dan leavening agent (baking powder) sebagai bahan pengembang (Manley 2000).
Tabel 1 Syarat mutu biskuit (SNI 01-2973-1992)
Komponen
Syarat Mutu
Air
Maks 5%
Protein
Min 9%
Lemak
Min 9.5%
Karbohidrat
Min 70%
Abu
Maks 1.5%
Logam berbahaya
Negatif
Serat kasar
Maks 0.5%
Kalori (per 100 gr)
Min 400
Jenis tepung
Terigu
Bau dan Rasa
Normal,tidak tengik
Warna
Normal
                            Sumber: Badan Standarisasi Nasional (1992)
Pelarut Heksana
n-Heksana adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana tidak berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan uapnya bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri sebagai pelarut. Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai. Pelarut ini juga digunakan sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan industri pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan  n-heksana yang tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara (U.S. Department of Health and Human Services 1999).

penanganan limbah yakult

I PENDAHULUAN

            Limbah merupakan bahan yang dibuang atau kelebihan seperti abu, sampah, produk sampingan dan lain sebagainya.
                Secara garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra dan saat panen serta limbah pasca panen. Limbah pasca panen juga bias terbagi ke dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah atau limbah industry pertanian.
            Penanganan limbah didasari pada asas manfaat. Manfaat supaya tidak menjadikan masalah serta manfaat limbah dijadikan sebagai bahan baku industry. Hal ini yang akan diterapkan pada industry besar seperti yang akan di jelaskan mengenai proses penanganan limbah pada industry PT YAKULT INDONESIA PERSADA.
II TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah Pabrik
            Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati Persada dan Yakult Honsha Co.Ltd. (Jepang).
            Secara komersial Yakult mulai diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.
            Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult Indonesia Persada menjadi PMA murni dengan permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd di Jepang.
2.2. Yakult
            Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain.
http://www.yakult.co.id/Picture/bacteria0001.JPG
Gambar. Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain
            Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan.
            Di samping itu, Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strain baru yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia.
Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan.
http://www.yakult.co.id/Picture/comhisbottle.jpg
Gambar. Botol Pertama Yakult
2.2.1. Manfaat meminum Yakult
            Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita.
            Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Mencegah gangguan pencernaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
4. Mengurangi racun dalam usus
5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.
2.2.2. Yakult adalah probiotik
            Sejarah peningkatan kesehatan melalui probiotik. Diabad 20 ilmu kedokteran mencatat perkembangan yang penting dengan ditemukannya antibiotik. Tetapi ternyata abad ini juga ditandai dengan masalah-masalah penyakit kanker, jantung dan diabetes. Dengan kata lain bahwa penyakit penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan tetapi lebih melalui perbaikan gaya hidup. Hal ini menjadikan abad 21 sebuah abad dimana pengobatan preventif menjadi fokus perhatian. Probiotik berasal dari kata probios,yang dalam ilmu biologi berarti untuk kehidupan. Probiotik adalah pangan mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai (Fuller, 1989).
            Oleh karena itu untuk dapat disebut probiotik, bakteri harus mempunyai persyaratan sbb:
1. terbukti aman bagi manusia.
2. dapat mencapai usus dalam keadaan hidup
3. terbukti bermanfaat
            Bakteri Yakult terbukti memenuhi persyaratan tersebut melalui berbagai riset.
2.2.3. Yakult adalah pelopor probiotik
            Karena komitmennya terhadap bidang pengobatan preventif, Dr. Minoru Shirota berusaha meneliti pemanfaatan mikroorganisme untuk mencegah penyakit di laboratorium mikrobiologi Kyoto Imperial University, School of Medicine.
            Pada tahun 1930, usaha keras ini menjadikannya orang pertama di dunia yang berhasil menciptakan strain baru Lactobacillus casei yang unggul, dapat melewati asam lambung dan cairan empedu, mampu mencapai usus dalam keadaan hidup sehingga bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan. Bakteri ini dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Meski saat itu ilmu pengobatan preventif kurang menjadi perhatian para ahli kesehatan, tetapi Dr. Shirota selalu menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, beliau juga menyampaikan ide mencegah gangguan pencernaan dan menjaga usus tetap sehat adalah kunci menuju hidup sehat dan panjang umur.
            Setelah sukses dengan penemuannya, Dr. Shirota menciptakan minuman susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain hidup yang dinamakan Yakult.
            Dr. Shirota bercita-cita agar manfaat Yakult dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia. Karena itu selain dibuat dengan harga terjangkau, sejak tahun 1964 Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan, kemudian negara Asia lainnya, Australia dan dipasarkan di Eropa tahun 1990-an.
            Walaupun awalnya hanya dipandang sebelah mata oleh para ahli di Eropa, tetapi setelah manfaatnya dapat dirasakan, perhatian terhadap Lactobacillus casei Shirota strain meningkat. Istilah probiotikpun menjadi populer terutama setelah media masa tertarik oleh hasil penelitian kerjasama antara Yakult dengan universitas-universitas di Eropa. Sejak saat itu dunia kesehatanpun berpaling ke konsep pencegahan penyakit melalui konsumsi probiotik secara teratur dan peningkatan kesehatan dengan probiotik dilakukan setiap hari oleh 25 juta orang di 27 negara diseluruh dunia.
2.3. Yakult Jaminan Kualitas
            Yakult memelihara program jaminan mutu yang komprehensif untuk memastikan bahwa produk kami adalah kualitas tertinggi. Untuk alasan ini, contoh dikumpulkan untuk analisis laboratorium di seluruh proses produksi untuk memastikan bahwa tindakan jaminan mutu di tempat telah efektif.
pengujian kami melibatkan lebih dari 150 sampel per menjalankan produksi, di mana total lebih dari 200 tes dilakukan. Ini menentukan caseinumbers Lactobacillus, memeriksa kontaminan potensial, kualitas mikrobiologi, komposisi, keasaman, atribut fisik dan rasa. Selain itu, setiap botol diperiksa untuk tanda-tanda yang tidak diinginkan dan pencetakan yang tidak benar.
tindakan jaminan mutu berada di tempat untuk menjaga standar untuk personil dan hygience pabrik, membersihkan peralatan, metode dan parameter pengolahan, dan penanganan produk.penjaminan mutu Yakult’s utlises sistem yang disebut “Hazard Analysis and Critical Control Points” (HACCP). Prinsip-prinsip HACCP secara internasional diakui sebagai metode yang sangat baik untuk memastikan standar ketat yang tinggi.

III PENANGANAN LIMBAH
            Penanganan limbah di PT YAKULT INDONESIA PERSADA berupa limbah padatan dan limbah cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). Uap, pembersih ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.
3.1. Limbah Padat
            Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
            Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
            Di PT Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
3.2. Limbah Cair
            Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan.
            Limbah cair – Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.
3.3. Limbah dan Cemaran
Perubahan kapasitas :
Tidak terjadi perubahan kapasitas pada limbah padat, cair, gas dan kebisingan
Baku Mutu Lingkungan (BML) :
Pada umumnya semua limbah/cemaran memenuhi BML. Yang ditentukan.
Tabel 1. Hasil Pemantauan Limbah Cair
PT. YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
Parameter
Keadaan Awal **
Hasil Pemantauan ***
Baku Mutu ****
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
  5.  
  6.  
pH
Total Suspended Solid
BOD
COD
Minyak/lemak
Fe
Amonia
6,68
84
48,85
125,91
2,32
0,49
0,11
7,13
52 mg/L
48 mg/L
98 mg/L
1,36 mg/L
1,83 mg/L
1,18 mg/L
6 - 9
400 mg/L
150 mg/L
300 mg/L
10 mg/L
10 mg/L
5 mg/L
Catatan :
*) Limbah dibuang ke IPAL PT. INDOLAKTO
**) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
***) Keadaan sekarang (data lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
****) Baku Mutu Limbah Golongan II SK GUB. Jabar No. 6 tahun 1999
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
Tabel 2. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ruang Produksi
PT YAKULT INDONESIA PERSADA
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***
  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/M3
dB (A)
3,13
51,55
<26
46
75
1,01
16,76
9,91
76
65,8
29000
5600
5200
1000
85
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL dususun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai SK Menaker No. 01/97, untuk bising sesuai SK Menaker No. 51/99
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 30 September 2003
Tabel 3. Hasil Pemantauan Udara dan Kebisingan Ambien PT Yakult Indonesia Persada.
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***

Bagian Utara Pabrik




  1.  
  2.  
  3.  
  4.  
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
2,33
51,21
<26
96
52
20,93
8,10
13,250
141
54,6
900
30000
400
230
70

No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***

Bagian Selatan
Pabrik




6.
7.
8.
9.
10.
CO
NOx
SO2
Debu
Kebisingan
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
Ug/m3
DB (A)
3,12
78,23
<26
117
52
18,76
7,98
12,10
138
65,8
900
30000
400
230
70
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu Udara sesuai PP No. 41/99, untuk bising sesuai SK Men-LH No. 48/II/1996
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
3.4. Informasi Kualitas Lingkungan
1. Kualitas Badan Air Penerima
            Kualitas badan air penerima sedikit mengalami penurunan baik pada lokasi sebelum maupun setelah pabrik, hal ini mungkin disebabkan adanya pabrik tahu. Hasil pemantauan dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4. Kualitas badan air
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal *
Hasil Pemantauan **
Baku Mutu ***

Sebelum Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
7,49
118
0,33
0,033
<0,04
7,21
148
1,91
nil
0,02
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02

No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal
*
Hasil Pemantauan
**
Baku Mutu
***

Setelah Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat tersuspensi
Minyak /lemak
Phenol
Amonia

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
7,65
216
0,38
0,024
0,08
7,19
159
2,04
nil
0,02
6 - 9
1000
nil
0,001
0,02
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai SK GUB. Jabar No. 38/1991
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003
2. Kualitas Air Sumur
            Semua aparameter kualitas air sumur baik yang berada didalam pabrik maupun sumur penduduk diluar pabrik memenuhi baku mutu lingkungan yang ditentukan berdasarkan Permenkes No. 416/90.
No.
Parameter
Satuan
Keadaan Awal
*
Hasil Pemantauan
**
Baku Mutu
***

Dalam Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
6,81
149
<0,001
<0,01
<0,005
7,10
70
nil
nil
nil
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005


Sumur Diluar Pabrik




1
2
3
4
5
pH
Zat terlarut
Raksa
Timbal
Kadmiun

Mg/l
Mg/l Mg/l Mg/l
6,96
1`57
<0,001
<0,01
<0,005
6,98
70
nil
nil
nil
6,5 - 9
1500
0,001
0,05
0,005
Catatan :
*) Keadaan pada saat Dokumen UKL & UPL disusun
**) Keadaan sekarang (Hasil lengkap dapat dilihat pada lampiran 3)
***) Baku Mutu sesuai Permenkes No. 416/90
Pengambilan contoh dilakukan pada tangal 30 September 2003

3.5. Upaya Pengelolaan Lingkungan
A.Pengelolaan Limbah dan Cemaran
            Pengelolaan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
B. Pengelolaan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
            Pengelolaan terhadap lingkungan pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
3.6. Upaya Pemantauan Lingkungan
A. Pemantauan Limbah dan Cemaran
            Pemantauan terhadap limbah dan cemaran telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
B. Pemantauan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
            Pemantauan terhadap pabrik dan karyawan dilakukan sesuai dengan Dokumen UKL & UPL.
3.7. Manajemen Energi
            Yakult memiliki komitmen untuk menggunakan energi secara efisien dan bijaksana untuk alasan lingkungan dan ekonomi yang sehat. pabrik tersebut mencakup peralatan terbaru dan teknik untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan. Sebagai contoh:
·         Semua cairan dipanaskan dengan menggunakan piring pertukaran panas.
·         Semua mesin terawat dengan baik untuk berfungsi secara optimal, memastikan energi itu tidak hilang atau sia-sia.
·         Tidak CFC yang digunakan dalam pendinginan atau pendinginan.
·         Off tingkat puncak digunakan untuk utilitas bila memungkinkan. Sebagai contoh, bank penyimpanan air es terus di air semua pada 0oC menggunakan kompresor yang berjalan di malam hari, selama off harga puncak.
·         boiler kami menggunakan gas alam dan dijalankan untuk jangka pendek yang diperlukan (karena tidak ada polusi dipancarkan).